SANTRI MANDIRI.NET --- Teramat sangat penting kiranya untuk lebih mengetahui tentang perihal yang berhubungan dengan shalat fardhu. Dimana dari awal sampai akhir dari pada pengamalannya itu mempunyai sarat dan rukun yang mesti lebih di ke depankan dan jauh untuk lebih apik lagi.
Dalam pengamalannya, termasuk dari shalat shubuh sendiri yang tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan ibadah shalat fardhu lainnya.
Dimana shalat shubuh yang merupakan salah satu amalan wajib sholat lima waktu pada sehari semalam bagi setiap umat muslim adalah bagian amalan ibadah penting yang harus dikerjakan pada waktunya.
Karena pada pelaksanaan sholat tersebut terdapat keistimewaan dan nilai lebih bagi yang mengerjakannya, jika dibanding dengan melaksanakan sholat-sholat faedhu lainnya.
Karena sebagaimana kita ketahui bersama untuk bisa mengerjakan sholat shubuh itu banyak sekali tantangan dan rintangan yang harus dilalui, selain rasa ngantuk yang begitu menggoda, terkadang biasanya kelalaian dalam mengerjakannya pun itu menjadi hambatan untuk bisa melaksanakannya. Begitu juga dengan doa qunut yang memang secara umum umat islam sudah mengetahuinya.
Namun permasalahannya apakah dari awal niatnya tersebut sesuai dengan kaidah ilmu agama atau tidak?
Tentunya jika melirik permasalahan seperti ini sangat diperlukan sekali cara-cara terbaik untuk bisa mengerjakan sholat shubuh tersebut baik yang dikerjakan secara sendiri atau munfarid maupun ketika di posisikan untuk menjadi imam. Dalam artian secara lapadz nya pun berbeda pula.
Belum lagi jika melihat dan menghayati tujuan dan maksud dari sholat itu yang tidak hanya sebatas pelaksanaan rukun dan syaratnya saja, akan tetapi semua hal yang berkaitan dengan tata cara sholat yang khusuk itu sudah seharusnya kita gali dan amalkan bersama.
Tujuannya tiada lain adalah untuk bisa meraih sebuah sholat yang benar-benar bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar sehingga menjadi tiangnya agama yang kuat.
Baik secara pelaksanaan keseluruhan mulai dari rukun, syarat serta sunnat yang ada pada sholat shubuh itu sesuai dengan yang telah dilakukan oleh baginda Rasululloh S.A.W, maupun dari tentang bagaimana cara kita mengerjakan sholat shubuh tersebut sesuai dengan kaidah ilmunya.
Misalnya dari adanya pelaksanaan qunut shubuh yang memang tidak menjadi rukun, akan tetapi sering sekali di permasalahkan bagi sebagian golongan.
Nah salah satu cara dan jalan terbaik agar tata cara dari pengerjaan sholat shubuh itu sesuai dengan ilmunya adalah langkah pertama mengetahui bacaan lapadz niatnya baik ketika sendiri, makmum begitu juga saat menjadi imam.
Yang dilankutkan pada proses pelaksanaan semua rukun dan syarat yang ada pada semua sholat termasuk sholat shubuh itu sendiri. Dan berikut bacaan niat sholat shubuh.
Tata Cara Sholat Shubuh
Dalam pelaksanaannya itu tidak jauh berbeda dengan sholat-sholat fardhu lainnya mulai dari atkbirotul ikhrom sampai dengan membacakan salam, hanya saja yang membedakannya itu dari jumlah raka’at niat serta adanya bacaan qunut di raka’at kedua bagi orang yang biasa melakukannya.
Tata Cara Ibadah Shalat Subuh
1. Pertama adalah Menyucikan diri dengan berwudhu, belum tahu caranya baca ( cara wudhu )
2. Kedua adalah tata cara dalam berpakaian perlu kita diperhatikan:
a. Untuk Laki laki adalah Menutup aurat sekurang – kurangnya dari pangkal leher sampai ke mata kaki.
b. Untuk Wanita adalah menutup seluruh auratnya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
3. Ketiga adalah berdiri tegak, lalu membaca Niat Shalat Subuh:
Niat Sholat Subuh Sendiri
اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Latin :” Usholli Fardhos Shubhi Rok’atainiI Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillaahi Ta’aaLa”.
Artinya :Aku berniat shalat fardu Shubuh dua raka’at menghadap kiblat karena Allah Ta’ala
Niat Sholat Subuh Untuk Makmum
اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: “Usholli Fardhos Shubhi Rok’atainiI Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Makmuuman Lillaahi Ta’aaLa”
Artinya :Aku berniat shalat fardu Shubuh dua raka’at menghadap kiblat sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala
Niat Sholat Subuh Untuk Imam
اُصَلّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Latin: “Usholli Fardhos Shubhi Rok’atainiI Mustaqbilal Qiblati Adaa-an ImaamanLillaahi Ta’aaLa”
Artinya :Aku berniat shalat fardu Shubuh dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala
4. Takbiratul Ikhram, berdiri sambil mengucapkan takbir “Allahu Akbar” :
5. Setelah takbir berdiri dengan kedua tangan berada diperut sambil membaca doa iftitah:
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Artinya : “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)”.
Langkah - langkah Shalat Subuh Rakaat Pertama
1. Masih dalam posisi berdiri setelah membaca doa iftitah, kemudian membaca surah Al fatihah dan Surah Al Ikhlas, surah Al Ikhlas dapat diganti dengan surah lainnya yang anda hafal.
2. Mengucapkan takbir “Allahu Akbar” untuk bersiap rukuk:
3. Tunduk untuk melakukan rukuk, dengan cara membungkuk bersamaan dengan kedua tangan yang diletakan di atas dengkul, kemudian membaca bacaan rukuk sebanyak 3 kali:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana Rabbiyal ‘Adzimi Wa Bihamdihi”
“Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan maha terpuji.
4. Melakukan Iktidal setelah rukuk dan melakukan gerakan berdiri setelah rukuk dengan membaca :
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami Allohu Liman Hamidahu Rabbanaaa lakal hamdu mil-as-samaawaati wa mil-al-ardhi wa mil-a maa syik-ta min syai-im ba’du
5. Berdiri iktidal, berdiri tegak biasa, dengan membaca :
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
“Rabbana lakalhamdu mil assamawati wamil ardhi wamil a’maasyita min syai i’nba’du.”
6. Setelah bacaan iktidal selesai kemudian melakukan Sujud pertama, dengan kedua tangan menyentuh lantai, dan juga posisi dahi kita juga sejajar dengan kedua tangan, dab kedua dengkul menyangga sujud, dengan membaca bacaan sujud sebanyak 3 kali:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana Rabbiyal ‘Adzimi Wa Bihamdihi”
“Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan maha terpuji.
7. Setelah sujud pertama adalah duduk diantara dua sujud, kemudian duduk seperti berlutut, dengan membaca:
“Rabbighfirli warhamni wajburni warfa’kni warzuqni wahdini wa’afini wa’fu ‘anni.”
8. Sujud yang kedua, sama seperti sujud pertama, dengan membaca bacaan sujud sebanyak 3 kali.
Langkah Shalat Subuh Rakaat Kedua
1. Berdiri pada rakaat kedua setelah melakukan sujud pada rakaat pertama, tanpa mengangkat tangan kemudian adalah membaca surah Al fatihah dan Surah lain yang anda hafal.
2. Mengucapkan takbir “Allahu Akbar” untuk bersiap rukuk:
3. Tunduk untuk melakukan rukuk, dengan cara membungkuk bersamaan dengan kedua tangan yang diletakan di atas dengkul, kemudian membaca bacaan rukuk sebanyak 3 kali:
“Subahana rabbial ‘azimi wabihamdih.”
4. Melakukan Iktidal sehabis rukuk, dan melakukan gerakan berdiri setelah rukuk dengan membaca :
“Sami’allahu liman hamidah.”
5. Berdiri iktidal, berdiri tegak biasa, dengan membaca :
“Rabbana lakalhamdu mil assamawati wamil ardhi wamil a’maasyita min syai i’nba’du.”
6. Masih dalam posisi berdiri iktidal, kemudian membaca membaca doa Qunut
7. Selanjutnya melakukan Sujud pertama dan kedua dalam rakaat kedua, teknik sama seperti sujud pada rakaat pertama, dan sama pula dengan duduk diantara 2 sujud pertama bacaan sama seperti pada rakaat pertama
8. Kemudian adalah duduk tahiyat akhir dengan posisi sedikit menyamping ke kiri dengan membaca doa:
9. Terakhir adalah Kepala berpaling ke arah Kanan dengan mengucapkan salam, dan kemudian berpaling ke kiri dengan mengucapkan salam.
Keutamaan dan Waktu Sholat Shubuh
Sebagaimana yang telah di jelaskan dalam keterangan sebuah hadits banyak sekali manfaat dan keutamaan bagi seorang muslim yang melaksanakan sholat shubuh, selain daripada sebuah kewajiban yang senantiasa dilaksanakan oleh setiap individu musliam. Berikut penjelasan hadits tersebut:
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ أَخْبَرَنَا الْمُغِيْرَةُ بْنُ سَلَمَةَ الْمَخْزُوْمِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ وَهُوَ اِبْنُ زِيَادٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيْمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ قَالَ:
دَخَلَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ الْمَسْجِدَ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ فَقَعَدَ وَحْدَهُ فَقَعَدْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ يَا اِبْنَ أَخِي سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Usman bin Hakim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu ‘Amrah katanya:
Usman bin Affan memasuki masjid setelah shalat maghrib, ia lalu duduk seorang diri, maka aku pun duduk menyertainya.
Katanya: Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa shalat isya` berjama’ah, seolah-olah ia shalat malam selama separuh malam, dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya”.
Waktu Sholat Shubuh
Dalam sebuah hadits, dari Abdullah bin Amir ibnul ‘Ash R.A berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang waktu sholat (yang lima), beliau menjawab: “Waktu sholat fajar adalah selama belum terbinya matahari yang awal….” (H.R Muslim no. 1388)
Batas Waktu Sholat Subuh
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Dan waktu sholat adalah terbitnya fajar sampai sebelum terbitnya matahari. Maka apabila matahari sudah terbit berhentilah dari shalat karena matahari itu terbit diantara dua tanduk syaitan.” (H.R Muslim)
Keutamaan Sholat Shubuh
1. Shalat Shubuh Berkaitan dengan Pembagian Rezeki
Pernah suatu ketika Nabi SAW shalat subuh. Begitu selesai, beliau pun kembali ke rumah dan mendapati puterinya Fathimah ra sedang tidur.
Maka beliau pun membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya:
“Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari.”
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS.Ath Thalaq : 2-3)
2. Shalat Shubuh setara dengan shalat malam semalam suntuk
”Barang siapa yang melaksanakan shalat isya’ secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa melaksanakan shalat subuh secara berjamaah maka ia seperti shalat malam satu malam penuh.” (HR.Muslim)
4. Shalat Shubuh Membedakan Antara Mukmin dengan Munafik
Rasulullah SAW bersabda: “Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya’ dan Shubuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak .” (HR.Ahmad)
5. Shalat Shubuh adalah penyelamat dari neraka
Nabi SAW bersabda : “Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.” (HR.Muslim)
Ini adalah ketetapan Nabi yang mulia, bahwa siapa yang memelihara pelaksanaan shalat Shubuh dan Ashar maka dia tidak akan masuk neraka dengan izin Allah SWT.
6. Shalat Shubuh adalah penyebab orang masuk surga
Nabi SAW bersabda : “Siapa yang melaksanakan dua shalat bardain dia masuk syurga”
Shalat bardain adalah shalat subuh dan ashar. Disebut Al Bardain (dua waktu dingin) karena keduanya dilaksanakan pada waktu dinginnya siang, tepatnya pada kedua ujung siang ketika suasana teduh dan tidak ada terik panas.
7. Shalat Shubuh disaksikan malaikat
“Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu shalat subuh dan ashar setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka – dan dia lebih tahu tentang mereka – ’Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hambaku?’ Mereka menjawab, ’Kami menginggalkan mereka dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka ketika mereka shalat’” (HR.Bukhari)
8. Shalat subuh adalah kunci kemenangan
“Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh.” (HR Bukhari)
Dikisahkan pasca meletusnya perang Mesir-Israel tahun 1973 ada seorang tentara Mesir yang mengajak berbicara tentara Yahudi yang paham bahasa Arab.
Tentara Mesir itu berkata, “Demi Allah, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada di antara kalian yang bersembunyi di balik pohon dan batu, kemudian pohon dan batu itu mengatakan ,’hai hamba Allah, hai Muslim, ini ada Yahudi di belakangku, ke mari dan bunuhlah dia’
” Tentara Yahudi menjawab, ”Semua itu tidak akan terjadi sebelum shalat subuh kalian sama banyak jamaahnya dengan shalat Jumat.”
9. Mendapat perlindungan Allah
“Barangsiapa melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah, maka ia berada dalam perlindungan Alloh.” (HR. Ibnu Majah). Hadits shohih.
10. Lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya
“Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.Muslim dan Ahmad)
Mengenai shalat dua rakaat sunah sebelum subuh Rasulullah bersabda,“Dua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia seluruhnya.” (HR.Muslim)
Tuntunan bacaan doa tata cara waktu keutamaan niat sholat subuh setidaknya bisa menjadi pengertian yang lebih jelas lagi bagi kita semua yang ingin mengetahui lebih jauh dan lebih dalam dari niat sholat subuh itu sendiri.